KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pengaruh Adanya Penerapan Corporate Social Responbility
di lingkungan Perusahaan” tepat pada waktu yang telah ditentukan, yang akan digunakan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah umum Seminar Akuntansi.
Tak lupa kami haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.
Makassar, 24 November 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar..............................................................................................................1
Daftar
Isi.........................................................................................................................2
I.
Pendahuluan...............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
II.
Pembahasan...............................................................................................................5
2.1 Corporate Social Responbility....................................................................5
2.1.1 Prinsip-prinsip CSR.....................................................................6
2.1.2 Dimensi CSR.................................................................................6
2.1.3 Implementasi CSR........................................................................7
2.1.4 Manfaat CSR................................................................................8
2.1.1 Prinsip-prinsip CSR.....................................................................6
2.1.2 Dimensi CSR.................................................................................6
2.1.3 Implementasi CSR........................................................................7
2.1.4 Manfaat CSR................................................................................8
2.2 Akuntansi Pertanggungjawaban
Sosial.....................................................9
2.2.1 Laporan Akuntansi Pertanggungjawaban sosial
2.2.2 Pengukuran dan pelaporaN.........................................................9
2.2.3 Pengungkapan Akuntansi Peratanggungjawaban....................10
2.2.1 Laporan Akuntansi Pertanggungjawaban sosial
2.2.2 Pengukuran dan pelaporaN.........................................................9
2.2.3 Pengungkapan Akuntansi Peratanggungjawaban....................10
2.3 Bagaimana Pelaksanaan CSR dalam
Perusahaan....................................12
2.4 Peran Akuntan Terhadap adanya
CSR......................................................15
III. Penutup
3.1
Kesimpulan.....................................................................................................16
Referensi...........................................................................................................................17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Akuntansi
sosial telah menjadi pusat perhatian para akuntan saat ini. Dan akuntansi
sosial juga sangat bagus dilakukan oleh setiap perusahaan yang ingin
melaksanakan program kerja sosial. Dan seperti yang kita ketahui Perusahaan
merupakan sebuah entitas ekonomi yang dimana konsep utamanya itu adalah
menghasilkan laba yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran pemegang saham
(stockholders). Ditinjau dari beberapa aktivitas perusahaan yang terkadang saat
ini dampak kurang menguntungkan atau bahkan merugikan terhadap kondisi sosial
disekitarnya. Akan tetapi, jika perusahaan melakukan program kerja sosial
dengan melihat kondisi dilingkungan sekitarnya, masyarakat pun akan merasakan
adanya perubahan yang sudah dilaksanakan oleh organisasi tersebut. Perusahaan
tidak hanya menyampaikan informasi mengenai keuangan kepada para investor
ataupun kreditor, tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan sosial. seperti
diketahui perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat karena mempunyai
hubungan timbal balik.
Dalam
proses beradaptasi sosial, baik proses pembentukan jati diri bagi
anggota-anggota korporat terhadap kebudayaan korporatnya maupun proses
akulturasi budaya antara korporat dengan lingkungan sosialnya akan memerlukan
suatu monitoring sosial. dalam mengontrol suatu perusahaannya harus dapat
diketahui hal-hal yang sudah sesuai dengan rencana dan juga segala kekurangan yang perlu dibenahi dalam
rangka menuju hasil yang baik dalam membentuk program kerja sosial.
Seperti
diketahui dengan adanya corporate social responbility yang ada disekitar kita
khususnya disekitar perusahaan, perusahaan tersebut dapat mengaplikasikan dalam
bentuk akuntansi sosial yang tujuan adalah membantu perusahaan dalam
membuktikan klainnya atas tanggungjawab sosial mereka, dan dapat melihat kinerja
mereka yang berhubungan dengan perubahan nilai sosial dan mengkomunikasikan
informasi yang dapat dipercaya dan merespon umpan balik dari stakeholders. Hal
tersebut juga dapat memperkuat dasar perusahaan dalam jangka waktu yang panjang
dengan menyediakan informasi untuk perusahaan yang penting tentang apa yang
terjadi dilingkungan eksternal, mengembangkan relasi dengan komunitas, pekerja
dan pemasok, serta konsumen. Tapi untuk saat ini, akuntansi sosial dalam halnya
pembentukan pelaporan masih bersifat voluntary disclosure (pengungkapan
sukarela), tetapi karena sifat akuntansi sosial ini sangat penting, maka
perusahaan melaporkan pertanggungjawaban sosial yang akan dibahas dalam
pembahasannya, karena hal tersebut bersifat berkelanjutan. jadi dengan adanya
Corporate Social Responbility dalam hal bentuk positifnya bagi lingkungan ialah
perusahaan tersebut bisa membantu keperluan masyarakat yang kurang, sehingga
masyarakat mempercayai kalau perusahaan tersebut juga memperhatikan lingkungan
sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, kami akan merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Corporate Social Responbility?
1. Apa yang dimaksud dengan Corporate Social Responbility?
2. Apa
yang dimaksud dengan Akuntansi Social Reponbility?
3.
Bagaimana pelaksanaan Akuntansi social responbility dalam perusahaan tersebut?
4.
Bagaimana perannya seorang Akuntan dengan adanya CSR?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Corporate Sosial Responbility
(CSR)
Corporate
social Responbility atau disingkat CSR merupakan sebuah konsep yang dibuat
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap
lingkungan sekitarnya, yang mengarah pada semua hubungan yang terjadi antara
stakeholdersnya (Kusumadilaga,2010). Menurut The World Best Business Council
For Sustainable Development (WBCSD) corporate social responbility sebagai
komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangun ekonomi
berkelanjutan melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka,
komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan
dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa tanggung jawab sosial lebih berkaitan dengan
cara suatu bisnis bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam melihat
lingkungan sosialnya. Jadi secara keseluruhannya tanggung jawab sosial tersebut
mencerminkan etika perorangan terutama manajemen puncaknya walau tidak menutup
kemungkinan tanggung jawab sosial dapat didorong oleh lembaga pemerintahan, konsumen,
investor dan oleh perilaku perusahaan lain/pesaing. Namun dengan demikian,
banyak perusahaan yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab
sosial terhadap stakeholdernya. Menurut ISO 26000 dalam Cheng dan Christiawan
(2011), CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari
keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,mempertimbangkan harapan
pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma
perilaku internasional serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.
Menurut Wibisono (2007) mengatakan bahwa manfaat yang nantinya diterima
perusahaan apabila melaksanakan CSR adalah perusahaan akan dapat mempertahankan
atau mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, layak mendapatkan social licence to operate, mampu
mereduksi resiko bisnis perusahaannya, dapat melebarkan akses sumber daya,
dapat membentangkan akses menuju market, mampu mereduksi biaya, mampu
memperbaiki hubungan stakeholders maupun regulator, dapat meningkatkan semangat
dan produktivitas karyawan serta berpeluang mendapatkan penghargaan. Corporate
social responbility dapat digunakan sebagai alat marketing baru bagi perusahaan
bila itu dilaksanakan berkelanjutan, dan dalam melaksanakan CSR citra
perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring
meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan
perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR,
diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Sutopoyudo,2009)
dalam Kusumadilaga (2010). Oleh karena itu,
CSR berperan penting dalam meningkatkan tingkat profitabilitas
perusahaan dan memikat hati masyarakat sebagai konsumen untuk tertarik dengan
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan cara melakukan berbagai
aktivitas sosial di lingkungan sekitarnya. Karena keberhasilan suatu perusahaan
dapat dilihat dari tingkat profitabilitas yang dicapainya dan kesejahteraan
masyarakat disekitar perusahaan tersebut.
2.1.1 Prinsip-prinsip Corporate
Social Responbility
Menurut David (dalam Hadi,
2011:59) prinsip-prinsip tanggung jawab
sosial terdapat menjadi tiga (3) bagian yaitu: (a) Sustainability, berkaitan
dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas (action) tetap
memperhitungkan keberlanjutan sumberdaya di masa depan. Keberlanjutan juga
memberikan arahan bagaimana penggunaan sumberdaya sekarang tetap memperhatikan
dan memperhitungkan kemampuan generasi masa depan. (b) Accountability,
merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab atas aktivitas yang
telah dilakukan. Akuntanbilitas dibutuhkan,aktivitas perusahaan mempengaruhi
dan dipengaruhi lingkungan eksternal. (c) Transparency, merupakan prinsip
penting bagi pihak eksternal. Transparanci bersinngungan dengan pelaporan
aktivitas perusahaan berikut dengan dampak terhadap pihak eksternal.
2.1.2 Dimensi Corporate Social responbility
Menurut Post (dalam Hadi, 2011: 61)
menyatakan bahwa ragam pertanggungjawab perusahaan terdiri dari tiga dimensi
yaitu : (a) Economic Responbility,
keberadaan perusahaan ditunjukan untuk meningkatkan nilai bagi shareholder,
seperti : meningkatkan keuntungan (laba), harga saham, pembayaran deviden, dan
jenis lainnya. disamping itu, perusahaan juga perlu meningkatkan nilai bagi
para kreditur, yaitu kepastian perusahaan dapat mengembalikan pinjaman berikut
interest yang dikenakan. (b) Legal Responbility,
sebagai bagian anggota masyarakat, perusahaan memiliki tanggung jawab mematuhi
peraturan perundangan yang berlaku. Termasuk, ketika perusahaan sedang
menjalankan aktivitas operasi, maka harus dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum dan perundangan. (c) Social
Responbility, merupakan tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan dan
para pemangku kepentingan. Social responbility menjadi satu tuntutan ketika
operasional perusahaan mempengaruhi pihak eksternal.
Tabel
mengenai Imbalan dan kontribusi Para Pemangku Kepentingan
Stakeholder ( pemangku kepentingn)
|
Kontribusi Ke perusahaan
|
Imbalan dari perusahaan
|
Inside
Stakeholders
Pemegang Saham
Para Manajer
Para Karyawan
Ouside
Stakeholders
Pelanggan
Pemasok
Pemerintah
|
Uang dan modal
Kemampuan dan keahlian
Kemampuan dan Keahlian
Pembelian barang dan jasa
Input berkualitas tinggi
Peraturan
|
Deviden dan peningkatan harga saham
Gaji,bonus,status,dan kekuasaan
Upah, gaji bonus, promosi, dan
pekerjaan yang stabil
Kualitas harga barang dan jasa
Pembelian input dengan harga wajar
Pajak
|
Sumber : Jones (dalam Solihin,
2009:4)
2.1.3 Implementasi Corporate Social
Responbility
Menurut Hadi (2011:144) implementasi
CSR dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara lain: (a) program
dengan sentralisasi, berarti program aplikasi tanggungjawab sosial
terpusat diperusahaan. Perusahaan yang merencanakan, menentukan jenis program,
merumuskan strategi perusahaan, dan sekaligus sebagai yang melaksanakan program
yang telah direncanakan. Program sentralistik dapat dilakuakn dengan
bekerjasama dengan pihak lain, seperti : event organizer, LSM, pemerintah
setempat, institusi pendidikan dan lainnya selama memiliki visi,misi,tujuan
yang sama dan dibawah kordinasi perusahaan. (b) Program dengan desentralisasi,
perusahaan berperan sebagai pendukung kegiatan (Supporting media). Disini, perencanaan,strategi,tujuan dan target
termasuk pelaksanaan ditentukan oleh pihak lain selaku mitra. (c) Mixed Type, program ini menggunakan
pola memadukan antara sentalistik dan desentralistik, sehingga cocok bagi
program-program community development. Program community development,
mendudukan inisiatif, pendanaan maupun pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
partisipatoris dengan beneficiaries.
2.1.4 Manfaat Dari Corporate Social
Responbility
Dalam melaksanakan tanggungjawab
sosial akan tidak membuat perusahaan tersebut tidak hanya mengejar keuntungan
jangka pendek, akan tetapi turut berkontribusi bagi kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat dalam waktu jangka panjang. Ada beberapa manfaat yang akan
diperoleh perusahaan dalam melakukan aktivitas CSR menurut Susanto,2009:14-15
1.
mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima
perusahaan. perusahaan yang menjalankan tanggungjawab sosialnya secara
konsisten akan mendapatkan dukungan luas dari komunitas yang telah merasakan
manfaat dari berbagai aktivitas yang dijalankannya.
2. CSR dapat berfungsi sebagai perlindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk akibat dari suatu krisis yang dihadapi.
2. CSR dapat berfungsi sebagai perlindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk akibat dari suatu krisis yang dihadapi.
3.
Keterlibatan dan kebanggan karyawan. Karyawan akan merasakan bangga bekerja
pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang secara konsisten
melakukan upaya-upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
4.
CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat
hubungan antara perusahaan dengan para stakeholder-nya.
5.
peningkatan penjualan. Konsumen akan menyukai produk-produk yang dihasilkan
oleh perusahaan yang konsisten atau mempunyai reputasi baik dalam menjalankan
tanggungjawab sosialnya.
6.
insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus
lainnya. hal ini perlu dipikirkan guna mendorong perusahaan agar lebih giat
lagi menjalankan tanggungjawab sosialnya.
2.2 Akuntansi Pertanggungjawaban
sosial
Menurut
Riahi dan Belkaoui (2006:349) akuntansi pertanggungjawaban sosial adalah proses
pemilihan variabel-variabel, ukuran, dan prosedur pengukuran dari kinerja
sosial tingkat perusahaan yang secara sistematis mengembangkan informasi yang
berguna untuk pengevaluasian kinerja sosial perusahaan, dan mengomunikasikan
informasi seperti itu kepada kelompok-kelompok sosial yang berkepentingan, baik
di dalam maupun di luar perusahaan. Ikhsan dan Ishak (2005:329) akuntansi
sosial berarti identifikasi,mengukur dan melaporkan hubungan antara bisnis dan
lingkungannya.lingkungan bisnis meliputi sumber daya alam, komunitas dimana
bisnis tersebut beroperasi, orang-orang yang diperkerjakan, pelanggan,pesaing,
dan perusahaan serta kelompok lain yang berurusan dengan bisnis tersebut.
2.2.1
Laporan Akuntansi Pertanggungjawaban
sosial
Menurut
Rajafi & irianto (2007), laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial yang
disajikan perusahaan bersifat sukarela, ini berarti bahwa perusahaan tidak
harus untuk menyajikan laporan pertanggungjawaban sosial ini. Laporan ini hanya
melaporkan hasil dari proses mengidentifikasi,mengukur, dan menilai segala
bentuk kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan sosial perusahaan tetapi
sekaligus juga mempengaruhi pihak eksternal khususnya dalam hal pengambilan
keputusan. Menurut Hadi (2011:206) laporan tanggung jawab sosial merupakan
laporan aktivitas tanggungjawab sosial merupakan laporan aktivitas
tanggungjawab sosial yang telah dilakukan perusahaan berkaitan dengan perhatian
masalah dampak sosial maupun lingkungan. Menurut Zhegal & Ahmed (1990)
dalam Anggaraini (2006:5-6) hal-hal yang berkaitan dengan laporan sosial
perusahaan, yaitu:
1.
Lingkungan, meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan
terhadap kerusakan lingkungan, konsevasi alam, dan pengungkapan lain yang
berkaitan dengan lingkungan.
2.
Energi, meliputi konservasi energi, efisiensi energi dan lain-lain.
3.
Praktik bisnis yang wajar, meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan
perempuan, dukungan terhadap usaha minoritas, tanggungjawab sosial.
4.
sumber daya manusia, meliputi aktivitas didalam suatu komunitas, dalam kaitan
dengan pelayanan kesehatan, pendidikan dan seni.
5.
produk, meliputi keamanan, pengurangan polusi dan lain-lain.
2.2.2
Pengukuran dan Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban sosial
Menurut
Glautier dan Underdown (1986:484-485) terdapat tiga pendekatan yang bisa
digunakan sebagai pedoman pengukuran dan pelaporan akuntansi pertanggungjawaban
sosial, yaitu: (a) pendekatan deskriptif, dipandang sebagai pendekatan yang
umum digunakan. Dalam laporan sosial deskriptif informasi mengenai semua
aktifitas sosial perusahaan dilaporkan dalam bentuk uraian. (b) pendekatan
biaya yang dikeluarkan, digambarkan semua aktivitas sosial perusahaan,
dikuantifikasikan dalam satuan uang dan menjadi hal yang sebaliknya dari
pendekatan deskriptif. Sehingga laporan yang dihasilkan oleh pendekatan biaya
dikeluarkan mempunyai kemampuan untuk diperbandingkan antara laporan suatu
tahun tertentu dengan laporan tahun yang lain. (c) pendekatan biaya, mengungkapkan
baik biaya maupun manfaat dari aktivitas-aktivitas sosial perusahaan. menurut
Diller (dalam Harahap, 2007:409) terdapat teknik pelaporan akuntansi
pertanggungjawaban sosial, yaitu : (a) pengungkapan dalam surat kepada pemegang
saham baik dalam laporan tahunan atau bentuk laporan lainnya. (b) pengungkapan
dalam catatan atas laporan keuangan. (c) dibuat dalam perkiraan tambahan
misalnya memalui adanaya perkiraan (akun) penyisihan kerusakan lokasi, biaya
pemeliharaan lingkungan, dan lain sebagainya.
2.2.3 Pengungkapan Terhadap Akuntansi penanggungjawaban sosial.
Dalam
mengungkapkan tanggungjawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan
harus melihat kondisi disekitarnya baik kondisi didalam perusahaan tersebut
maupun kondisi diluar perusahaan. dan suatu perusahaan ataupun organisasi tersebut
harus melakukan kegiatan sosial secara terus menerus dan memberikan keyakinan
bahwa apa yang mereka lakukan kegiatan tersebut sesuai dengan batasan dan
norma-norma yang berlaku dimana mereka saat berada. Menurut Haniffa et al (
dalam sayekti dan wondabio, 2007) mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki
kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatan berdasarkan nilai-nilai
Justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok kepentingan
untuk melegitimasi tindakan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Demikian
dari itu, seharusnya perusahaan menyadari bahwa kelangsungan hidup suatu
perusahaan tersebut tergantung dari bagaimana hubungan perusahaan dengan
masyarakat dan lingkungan sekitar lainnya tersebut membaik dan menjalankan suatu
aktivitas yang sesuainya. Jika tidak terjadi keselarasan yang dilakukan oleh
nilai yang berlaku diperusahaan dan nilai yang belaku dimasyarakat, maka
perusahaan akan kehilangan citra dan kepercayaan terhadap dilingkungan
sekitarnya dan yang akan berdampak pada kelangsungan hidupnya perusahaan
tersebut. Menurut Barkemeyer (2007) menjelaskan tentang bangaimana perusahaan
dalam menangani hal tanggung jawab sosial pada negara berkembang terdapat dua
hal: (1) kapabilitas untuk menetapkan motif maksimalisasi keuntungan membuat
gambaran lebih jelas tentang motivasi perusahaan memperbesar tanggung jawab
sosialnya, (2) legitimasi organisasi dapat memasukkan faktor budaya yang
membentuk tekanan institusi yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Pada
dasarnya pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan bertujuan untuk
memperlihatkan kepada masyarakat aktivitas sosial yang dikeluarkan oleh
perusahaan dan dapat mempengaruhi terhadap masyarakat. Ada beberapa hal penting
yang menjelaskan tentang pemangku kepentingan seperti stakeholders dia
mempunyai peran kepentingan dalam melakukan tanggungjawab sosial baik secara
langsung maupun tidak langsung, terhadap eksistensi atau aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan, dan karena adanya beberapa anggota atau kelompok
tersebut mempengaruhi dan atau apakah akan dipengaruhi oleh perusahaan
tersebut. Karena adanya stakeholders juga, dapat membuat perusahaan besar
dengan resiko tekanan politis yang besar, agar lebih mengungkapkan
tanggungjawab sosial atas aktivitas usahanya terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan adanaya tekanan dari selaku stakeholder membuat manajemen perusahaan,
selain mengungkapkan kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga harus
mengungkapkan informasi CSR pada laporan tahunan perusahaan. menurut
(Rustiarni,2010) kepedulian sang pemilik saham asing dan saham publik terhadap
isu-isu sosial misalnya hak asasi manusia, pendidikan,tenaga kerja dan
lingkungan sebagai isu penting untuk diungkapkan dalam laporan tahunan
perusahaan. akan tetapi ada terdapat penjelasan cenderungan dalam pengungkapan
CSR yang dibagi kedalam tiga group, yaitu:
a.
Decision-Usefulnes Studies, perusahaan mengemukakan informasi sosial dan
lingkungan karena informasi tersebut dibutuhkan oleh para user (shareholder dan
kreditur) untuk pengambilan keputusan investasi.
b.
Economic Theory Studies, pada kelompok ini, tindakan CSR terutama termotivasi
oleh kekhawatiran terhadap kegagalan pasar seperti ketidakadilan/kecurangan,
kecenderungan anti demo, informasi asimetris, dan faktor-faktor eksternal
sehingga CSR digunakan sebagai alat pertahanan/perlawanan terhadap hal
tersebut.
c.
Social and Political Theory Studies, teori-teori yang termasuk grup ini adalah
stakeholder theory,legitimacy theory dan political economic theory. Teori ini
menjelaskan bahwa perusahaan mengungkapkan pertanggungjawaban sosial dan
lingkungannya bukan hanya karena kepentingan ekonomis perusahaan saja tetapi
juga dikarenakan adanya tekanan dari pekerja, konsumen, aktivitas lingkungan
dan lain sebagainya.
2.3
Bagaimana Pelaksanaan Corporate Social responbility yang dilakukan oleh
perusahaan
Dalam
melaksanakan CSR, perusahaan membagi mejadi tiga (3) bentuk program
pelaksanaan, yakni : community relations, community service, dan community
empowering. Sebagai Contoh dari salah satu penelitian yang dilaksanakan di PT
PLN (Persero) Area Bali Utara diempat lokasi yang berbeda, yakni: desa tembok,
kecamatan tejakula, kabupaten buleleng, desa pangkungparuk,kecamatan
seririt,kabupaten buleleng, desa tinga-tinga, kecamatan gerokgak, kabupaten
buleleng dan desa manistutu, kecamatan malaya kabupaten jembrana. Community relations,
merupakan program CSR yang menyangkut pembangunan kesepahaman melalui
komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Adapun jenis kegiatan
yang masuk kedalam kategori community relations adalah: (1) sosialisasi tentang
keselamatan dan keamanan ketenagalistrikan. Tujuannya adalah diharapkan semua
masyarakat akan dapat lebih taat pada aturan yang dibuat PLN, terutama terkait
larangan nempel listrik, aturan penggunaan alat-alat listrik yang sesuai dengan
standar maupun yang lainnya. untuk dapat merealisasikan program ini para pihak
perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp15.000.000 yang dilaksanakan di empat
lokasi yang berbeda yakni : di desa tembok, kecamatan tejakule, kabupaten
buleleng, desa pangkungparuk, kecamatan seririt, kabupaten buleleng, desa
tinga-tinga, kecamatan gerokgak, kabupaten buleleng dan desa manistutu,
kecamatan malaya, kabupaten jembrana pada bulan april tahun 2014 lalu. (2) sosialisasi gemar membaca. Pelaksanaan ini
diharapkan untuk dpat menumbuhkan minat membaca para generasi muda, terutama
untuk hal-hal yang berkaitan dengan PLN dan kelistrikan sesuai dengan bidang
perusahaan. sesuai dengan pelaksanaan sosialisasi gemar membaca ini
dilaksanakan pada bulan juni dan september 2014 yang bertempat di 4 lokasi yang
berbeda.
Community
service, merupakan kategori program CSR yang berkaitan dengan pelayanan
masyarakat atau kepentingan umum. Adapun jenis-jenis kegiatan yang termasuk
kedalam kategori community service adalah: (1) pemberian bantuan sarana dan
prasarana pendidikan. Pemberian bantuan sarana dan prasarana pendidikan ini
kebeberapa sekolah yang ada di desa tembok, kecamatan tejakula, kabupaten
buleleng dan desa manistutu, kecamatan malaya, kabupaten jembrana.
Perealisasian pemberian bantuan tersebut dilaksanakan pada bulan juni dan
september tahun 2014, dengan total penyisihan dana sebesar Rp10.000.000 untuk
kedua desa tersebut sebesar Rp5.000.000 untuk tiap daerahnya. (2) bantuan program bedah rumah. Pemberian
bantuan bedah rumah merupakan salah satu program unggulan PT PLN(Persero) Area
Bali Utara. Untuk bisa memperoleh bantuan tersebut, ada persyaratan-persyaratan
khusus yang harus dipenuhi oleh si calon penerima bantuan seperti : tanah tang
digunakan untuk membangun tersebut adalah tanah milik sendiri, kondisi bangunan
rumah yang secara fisik tidak layak huni dan melampirkan surat keterangan tidak
mampu yang diketahui oleh kepala desa. Untuk tahun 2014, pemberian bantuan
program bedah rumah difokuskan untuk masyarakat yang ada di dusun Kemuning,
desa manistutu,kecamatan malaya, kabupaten jembrana. Perusahaan merealisasikan
kurang lebih 5 unit rumah dengan total dana sebesar Rp 130.000.000 yang telah dilakukan
pada bulan juli tahun 2014. Sementara perealisasian program bedah rumah di
dusun ngis, desa tembok telah dilaksanakan pada tahun 2013. (3) pemberian
bantuan beasiswa. Pemberian bantuan beasiswa untuk tahun 2014, dilaksanakan di
desa tembok, kecamatan tejakula, kabupaten buleleng dan desa manistutu,
kecamatan malaya, kabupaten jembrana. Perusahaan menyasar siswa SD dengan total
penerima sebanyak 75 siswa untuk tiap daerahnya yang masing-masing memperoleh
bantuan dana pendidikan sebesar Rp500.000. perealisasian program ini telah
dijalankan pada bulan september tahun 2014 dengan total dana mencapai
Rp75.000.000. (4) pemeriksaan kesehatan
gratis. Program pemeriksaan kesehatan gratis dilaksanakan di dua lokasi, yakni: didesa tinga-tinga, kecamatan gerokgak,
kabupaten buleleng dan desa tembok, kecamatan tejakula, kabupaten buleleng.
Untuk pelaksanaan program ini, perusahaan mengalokasikan dana sebesar
Rp20.000.000 untuk tiap wilayahnya. Yang pelaksanaannya telah direalisasikan
sekitar bulan juni tahun 2014 lalu. (5) bantuan sarana dan prasarana ibadah.
Seperti bantuan-bantuan yang lainnya, pemberian bantuan sarana dan prasarana
ibadah untuk tahun 2014 ini, masih difokuskan untuk daerah desa tembok,
kecamatan tejakula, akbupaten buleleng dan daerah jembrana yang proses perealisasiannya
telah dilaksanakan pada bulan juli dan september tahun 2014 lalu dengan dana
bantuan perbaikan sebesar Rp25.000.000 untuk tiap daerahnya. Untuk daerah
jembrana, perusahaan memberikan bantuan kepada salah satu masjid yang ada
didaerah tersebut. Sementara untuk daerah desa tembok, kecamatan buleleng, kabupaten buleleng dana bantuan
tersebut ditunjukan untuk memperbaiki dua buah pura yang ada di desa setempat,
yakni pura desa pakraman ngis desa tembok dan pura dalem desa pakraman ngis
desa tembok.
Community
empowering, program-program yang berkaitan dengan upaya-upaya pemberian akses
yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Salah satu
kegiatan yang termasuk ke dalam jenis community empowering adalah pemberian
bantuan terkait upaya pemberdayaan masyarakat. Untuk dapat meningkatkan
semangat para kelompok usaha yang ada di desa setempat, pada bulan mei dan
september 2014 lalu perusahaan juga memberikan bantuan kepada para kelompok
usaha yang ada didesa tembok, kecamatan tejakula, kabupaten buleleng dan desa
manistutu, kecamatan melaya, kabupaten
jembrana. Untuk desa tembok, bantuan diberikan kepada beberapa kelompok nelayan
dan kelompok usaha pembuatan ingka yang ada di daerah setempat. Sedangkan untuk
desa manistutu, bantuan diberikan kepada beberapa kelompok usaha pande besi dan
kelompok usaha pembuatan anyaman dari bambu (semat). Pihak perusahaan memberikan bantuan kurang lebih sebesar Rp
10.000.000 untuk tiap wilayahnya. Tidak hanya itu, perusahaan juga membentuk
tim khusus CSR di tingkat distribusi, yang setiap anggotanya merupakan
orang-orang yang ada ditiap kantor area. Setelah tim tersebut terbentuk,
langkah berikutnya adalah menentukan kegiatan apa yang tepat untuk dilakukan,
tentunya dengan tetap mempertimbangkan permasalahan sosial yang sedang
berkembang di tempat objek lokasi umumnya. Apabila kegiatan tersebut telah
disepakati bersama, barulah kantor distribusi mengajukan proposal permohonan
dana terkait rencana pelaksanaan program
CSR tersebut ke pusat. Setelah dana permohonan pelaksanaan CSR tersebut
direalisasikan kantor pusat, barulah tim CSR membagi dana tersebut untuk tiap
areanya. Disanalah proses pemetaan berlangsung.
Setiap anggota tim yang merupakan perwakialn dari setiap kantor area
akan melakukan negoisasi untuk dapat memperoleh bantuan yang sesuai dengan
permasalahan dan kondisi daerahnya. Walaupun telah diserahkan kekantor area,
tim CSR juga harus tetap mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Tidak hanya
dilakukan oleh Tim CSR saja, kantor area dan kantor rayon pun juga dituntut
untuk dapat ikut mengawasi proses pelaksanaannya. Setelah proses perealisasian
selesai, tahapan terakhir yang harus dilakukan perusahaan adalah membuat
laporan pertanggungjawaban terkait segala bentuk penggunaan dana CSR. Hal
tersebut disampaikan oleh supervisior yang menangani pelaksanaan CSR.
2.4 Peran Seorang Akuntan terhadap
berlakunya Corporate Social Respobility
Tak
perlu dipungkiri bahwa peran seorang akuntan sangat penting untuk memajukan
suatu tempat organisasinya atau perusahaannya disekitar lingkungannya. Apa lagi
peran seorang akuntan manajemen yang ada selalu didalam perusahaannya untuk
mengawasi dan mengontrol kinerja dan aktivitas perusahaannya, agar
perusahaannya tersebut dapat berkembang dan maju dengan baik. Dengan adanya
corporate social responbility, peran seorang akuntan manajemen sangat
diperlukan untuk memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh anngota yang ada
diperusahaan tersebut. Dan ada pun peran yang dapat dilakukan oleh seorang
akuntan manajemen dalam mengimplementasikan corporate social responbility,
yaitu (1) akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam merancang program
untuk perusahaan dalam hal ini berkaitan dengan program sosial yang akan
dilakukan oleh perusahaannya. (2) akuntan manajemen mempunyai peran penting
dalam merancang program CSR tersebut, dalam hal ini berkaitan dengan dengan
strategi apa yang harus dilakukan oleh akuntan manajemen dalam melaksanakan program
sosial yang sudah dirancang oleh perusahaannya. Jadi, seorang akuntan mempunyai
peran penting dalam perusahaan tersebut, karena seorang akuntan diharapkan
membuat laporan CSR sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak stakeholder.
Dan saat akuntan melaksanakan CSR dia harus berpedoman kepada GRI ( Guideline
Reporting Initiative).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Corporate
Social Responbility merupakan komitmen dari bisnis dunia usaha untuk terus
menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi yang dimana menyisihkan sebagian keuntungangannya bagi
kepentingan pembangunan manusia dan lingkungan secara berkelanjutan berdasarkan
prosedur yang tepat dan profesional untuk pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan. dimana CSR tersebut mengandung lima komponen, yaitu :
ekonomi,sosial,lingkungan,pemangku kepentingan, dan voluntarisme. Komponen dari
ekonomi, sosial dan lingkungan menekankan betapa kaitan CSR dengan pembangunan
berkelanjutan, sedangkan pemangku kepentingan menekankan perlunya perusahaan
untuk mengenal siapa saja pemangku kepentingan dan memperhitungkan kepentingan
mereka dengan sungguh-sungguh, sedangkan voluntarisme bahwa perusahaan
diharapkan untuk memastikan kepatuhan atas seluruh regulasi yang berlaku.
Pentingnya CSR perlu dilandasi oleh kesadaran perusahaan terhadap fakta tentang
adanya jurang yang semakin mengangga antara kemakmuran dan kemelaratan, baik
pada tataran global maupun nasional.
REFERENSI
Putu
Indah Sathyaningsih,dkk. PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY PADA
ENTITAS BISNIS, Singaraja Indonesia (e-journal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Vol 3 No.1 Tahun 2015)
Khairudin,Erena.
EFFECT
OF DISCLOSURE CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TO PROFITABILITY IN TEXTILE AND
GARMENT INDUSTRY, Lampung (Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol 6, No.2
September 2015)
Astari
Dara Adzantika. PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA PT.SIER, Surabaya:2014
(Skripsi dari mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya)
Andreas,
Chrystina Lawe. PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB
SOSIAL. Riau
Arief
Maffuron. PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY DISEMEN GRESIK. (Skripsi dari mahasiswa Fakultas
Ekonomi, Unesa, Ketintang Surabaya)
Rendro
Widyatmoko. PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN LAPORAN
TANGGUNGJAWAB SOSIAL. Semarang 2011 (Skripsi dari Mahasiswa Universitas
Diponegoro)
Danag
Afuah Setiaji. KONSEP, IMPLEMENTASI, DAN PENGARUH AKUNTANSI CSR TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN. (skripsi dari
mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) 2014.
Melisa
Ika Damayanti. HUBUNGAN PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL DENGAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Semarang:2011 (skripsi dari mahasiswa Universitas Diponegoro
Semarang)
Eka
Nanda Putra.PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE
SOCIAL RESPONBILITY.
Semarang: 2011 ( Skripsi dari mahasiswa Universitas Diponegoro)
Muhammad
Titan Terzaghi. PENGARUH EARNING MANAGEMENT DAN MEKANISME CORPORATE TERHADAP
PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. Palembang: 2012 (Jurnal
Ekonomi dan Informasi Akuntansi Universitas Bina Darma Palembang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar